Subneting pada jaringan komputer
Pengertian
Subnetting
Subnetting
adalah proses memecah jaringan / network menjadi beberapa sub network atau
dalam pengertian lain menurut saya adalah menjadikan host sebagai subnet.
Mengapa
dibutuhkan Subnetting ?
Subnetting
dibutuhkan untuk efisiensi dan optimalisasi suatu jaringan. Sebagai contoh
apabila pada sebuah perusahaan terdapat 120 komputer dan di perusahaan tersebut
terdiri dari 4 divisi yang setiap divisinya terdapat 30 komputer. Tentu akan
sangat sulit bagi administrator jaringan untuk mengelola 120 komputer yang
terdapat dalam satu jaringan tunggal, untuk itulah pembagian jaringan
diperlukan agar administrator jaringan dapat lebih mudah mengelola jaringan.
Keuntungan
Subneting
·
Mempermudah
pengelolaan jaringan
·
Untuk
mengoktimalisasi jaringan karena tidak terpusat pada satu jaringan tunggal
·
Mempermudah
pengidentifikasian masalah dan mengisolasi masalah hanya pada satu subnet
tertentu
Perhitungan
Subnetting
Penulisan IP
address umumnya adalah 192.168.1.1 tetapi pada beberapa waktu ada juga yang
menulis 192.168.1.1 / 24 itu dibacanya 192.168.1.1 dengan subnet mask
255.255.255.0 kerena /24 diambil dari penghitungan 24 bit subnet mask di tulis
"1", dengan begitu subnetmasknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000
(255.255.255.0). Konsep inilah yang
disebut CIDR (classless inter-domain routing).
Subnet mask
yang digunakan untuk subnetting
255.128.0.0 / 9
255.192.0.0 / 10
255.224.0.0 / 11
255.240.0.0 / 12
255.248.0.0 / 13
255.252.0.0 / 14
255.254.0.0 / 15
255.255.0.0 / 16
255.255.128.0
/ 17
255.255.192.0
/ 18
255.255.224.0
/ 19
255.255.240.0
/ 20
255.255.248.0
/ 21
255.255.252.0
/ 22
255.255.254.0
/ 23
255.255.255.0
/ 24
255.255.255.128
/ 25
255.255.255.192
/ 26
255.255.255.224
/ 27
255.255.255.240
/ 28
255.255.255.248
/ 29
255.255.255.252
/ 30
Perhitungan
pada IP kelas C
Sebagai
contoh network address 192.168.1.0 /26
IP address :
192.168.1.0
Subnet mask
: /26 = 255.255.255.192 (11111111.11111111.11111111.11000000)
Perhitungan
Subneting
1.
Jumlah
subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada oktet terakhir pada subnet mask (8 angka terakhir
bagi yang belum tahu).
Pada contoh
diatas terdapat 2 binari satu pada oktet terakhir jadi 22 = 4. Jadi jumlah subnetnya adalah 4.
2.
Jumlah host
per subnet --> Rumus =2y -2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir pada subnet mask. Pada contoh diatas terdapat 6 binari nol pada oktet
terakhir jadi 26 - 2 = 62. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 62.
3.
Blok subnet
--> Rumus = 256 - nilai terakhir dari
subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet
yang dibutuhkan (0 termasuk subnet). Pada contoh diatas nilai terakhir pada
subnet mask adalah 192, jadi 256 - 192 = 64. Blok subnetnya adalah 0, 64, 128,
dan 192.
4.
Host dan
broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah
subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar